Jika Anda perhatikan kalender ekonomi, current account adalah salah
satu indikator fundamental yang dirilis tiap bulan dan rata-rata
berdampak medium pada nilai tukar mata uang suatu negara. Karena
berhubungan dengan neraca pembayaran yang menunjukkan kinerja ekonomi
suatu negara, indikator ini sering disebut oleh analis ketika mengulas
naik turunnya nilai tukar suatu mata uang terutama jika dikaitkan dengan
ekspor dan impor serta aliran modal yang masuk atau keluar ke atau dari
negara tersebut. Indikator ini bisa berdampak tinggi pada nilai tukar
mata uang jika terjadi perubahan yang menyolok dibandingkan periode
sebelumnya.
Current account suatu negara adalah salah satu dari dua komponen
utama neraca pembayaran disamping capital account. Current account
terdiri dari neraca perdagangan,
penerimaan (dari investasi asing) dan transfer tunai. Perhitungan
dilakukan tidak hanya dari sektor pemerintahan, tetapi juga sektor
swasta. Jika hasil perdagangan dan penerimaan melebihi pengeluaran maka
current account akan surplus, dan sebaliknya jika terjadi aliran modal
keluar (capital outflow) lebih besar maka current account akan defisit.
Lalu apa pengaruhnya terhadap nilai tukar mata uang?
Ambil
contoh ketika current account surplus. Dalam prakteknya perdagangan
mempunyai porsi yang besar dalam current account, maka jika ekspor lebih
besar dari impor current account akan surplus. Pembayaran hasil ekspor
membutuhkan mata uang lokal, dan untuk impor membutuhkan mata uang
asing. Naiknya kuantitas (volume) ekspor akan meningkatkan permintaan
mata uang lokal sehingga nilai tukar mata uang lokal akan menguat
terhadap mata uang negara negara partner dagang.
Demikian juga
jika impor berkurang akan membuat permintaan mata uang negara partner
dagang turun sehingga mata uangnya akan melemah terhadap mata uang
lokal. Jadi current account yang surplus akan memperkuat nilai tukar
mata uang. Sebaliknya jika current account defisit, nilai tukar mata
uang akan cenderung melemah.
Hubungan yang sebaliknya bisa
terjadi yaitu pengaruh nilai tukar mata uang terhadap current account.
Aliran modal punya andil besar dalam mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Sebagai contoh jika aliran modal yang keluar cukup besar maka akan
memperlemah nilai tukar mata uang sehingga harga ekspor relatif lebih
murah dan harga impor relatif lebih mahal. Akibat langsung dari hal
tersebut adalah turunnya current account, dalam hal ini bisa surplus
yang berkurang atau defisit yang makin membengkak.
Dalam prakteknya current account didefinisikan sebagai :
(harga ekspor x kuantitas ekspor) - (harga impor x kuantitas impor).
Dalam analisa hubungan pengaruh nilai tukar mata uang dan current
account mula-mula efek dari kuantitas tidak diperhitungkan atau dianggap
konstan. Ketika nilai tukar mata uang menguat maka pengaruh jangka
pendeknya harga ekspor naik dan harga impor turun, sehingga current
account akan surplus. Dalam jangka panjang kuantitas impor akan naik dan
kuantitas ekspor menurun sehingga current account akan defisit. Defisit
current account bisa ditutup dengan hutang ke negara eksportir sehingga
memperlemah mata uang lokal.
Tuesday, December 9, 2014
Hubungan Current Account Dan Nilai Tukar Mata Uang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment