Adinegoro Artwork Studio

All about design.

Desktop Themes

All about desktop themes, rainmeter, skins, ETC.

Design Service

I'll design all kind of things by request.

Knowledge

All kind of knowledge.

Just Words

Just some of beautiful words.

Showing posts with label Myth. Show all posts
Showing posts with label Myth. Show all posts

Thursday, March 20, 2014

Everburning Lamp - Lampu Kuno Yang Dapat Menyala Ribuan Tahun

Zaman dulu, semua orang masih menggunakan lampu minyak. Pada abad pertengahan, saat penjarahan makam terjadi ditemukan lampu-lampu kuno ini masih menyala dalam makam-makam tertutup/tersegel di berbagai tempat terutama Eropa. Padahal berdasarkan inkripsi yang tertera di makam atau waktu sejak makam itu dibuat, makam tersebut sudah ada ratusan hingga ribuan tahun sebelum makam itu dibuka. Ini mengartikan lampu-lampu yang diletakkan didalam makam itu terus menyala ribuan tahun lamanya. Apakah benar benda seperti ini ada? Inilah misteri "Lampu Abadi"




Bentuk Lampu Minyak
(Sumber: Wikipedia)
Lampu Minyak

Sebelum membahas misteri ini, ada baiknya kita mengetahui tentang lampu minyak. Lampu minyak adalah lampu yang berfungsi mirip lilin tapi menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya. Minyaknya serta sumbunya pun beragam bahannya. Untuk minyak ada yang menggunakan minyak zaitun,minyak ikan, dan sebagainya. Bagian-bagian lampu minyak ini ada lubang untuk mengisi bahan bakar, lubang tempat api keluar, serta pegangan. Cara kerjanya sumbu akan dimasukkan ke dalam lampu, ujungnya diletakkan di tempat keluarnya api, ujung satu lagi di tempat minyak berada. Api dinyalakan dan akan menyerap minyak sebagai bahan bakarnya untuk membuat api terus menyala selama beberapa waktu.



Bagian-bagian Lampu Minyak
(Sumber: Ehow.com)


Misteri Lampu Abadi, Penemuan-Penemuan


Kenapa ditemukan di makam-makam? Itu karena dulu orang beranggapan, orang yang meninggal akan membutuhkan cahaya untuk membimbingnya di alam kematian. Jadi diletakkanlah cahaya di tempat seperti itu.

Berikut "Cerita" tentang penemuan lampu ini:

Plutarch, seorang sejarawan Roma, pernah menulis tentang sebuah lampu di pintu kuil Jupiter Ammon, menurut pendeta disana, lampu tersebut tetap menyala selama berabad-abad tanpa bahan bakar dan tidak bisa dipadamkan angin bahkan air.

St. Augustine, seorang filsuf latin (354-430) mendeskripsikan sebuah kuil di mesir dengan lampu yang tidak bisa dipadamkan angin dan air. Dia meyatakan benda ini sebagai buatan iblis.

Pada tahun 527, di Edessa (atau Antioch), Syria, saat pemerintahan kaisar Justinian, tentara menemukan lampu abadi di lengkungan di pintu gerbang. Lampu itu tertutup terlindungi dari udara. Berdasarkan inskripsi yang tertera disana, lampu itu dinyalakan tahun 27. Berarti lampu tersebut telah menyala selama 500 tahun, sebelum akhirnya dihancurkan oleh tentara yang menemukannya

Pada tahun 1401, dekat Roma sebuah lampu ditemukan di makam Pallas, anak dari Raja Troya, Evander. Yang telah menyala selama  lebih dari 2000 tahun, tidak bisa dimatikan dengan cara biasa seperti dengan air dan angin. Cara mematikannya hanya dengan mengisap/menghabiskan seluruh cairan aneh yang terdapat di tempat lampu.

Tapi, Pallas juga Evander hanya ada dalam epos Aeneid, dan diragukan makamnya ada di dunia nyata.

Sekitar tahun 1540, pada masa kepausan Paul III, sebuah lampu ditemukan di dekat Jalan Appian di Roma. Makam tersebut diyakini milik Tulliola, anak dari Cicero, seorang orator Roma. Dia meninggal pada tahun 44 Sebelum Masehi. Versi untuk kasus ini bervariasi, ada yang mengatakan ditemukan tahun 1480 dan Tulliola meninggal 45 S.M. Lampu yang ditemukan ini mati dan tidak bisa dinyalakan kembali karena dibukanya pintu makam, dikarenakan "Bertemu" dengan udara.



Pada tahun 1534, saat masa Raja Henry VIII melakukan pemisahan Gereja Inggris dengan Gereja Katolik Roma dan kejadian Pembubaran Biara, banyak makam yang dijarah. di Yorkshire, sebuah lampu yang menyala ditemukan di makam Constantious Chlorus, ayah dari Konstantinus Agung. Beliau meninggal pada tahun 300, yang berarti lampu itu terus menyala selama lebih dari 1200 tahun.

Di Perancis, dekat Grenoble, pada pertengahan abad ke-17, seorang tentara Swiss muda, Du Praz tak sengaja menemukan pintu masuk makam kuno. Dia menemukan lampu yang menyala dan membawanya ke Biara. Para pendeta pun kaget melihat penemuan itu dan lampu tersebut disimpan di biara, beberapa bulan kemudian seorang pendeta menjatuhkannya dan hancurlah lampu itu. Saat dia tua, Du Praz menceritakan ini pada Johann Helfrich Jungken, yang lalu mempublikasikan lewat risalahnya "Curious Experimental Chemistry" Pada 1681

Baptista Porta atau Giovanni Della Porta, dalam risalahnya "Natural Magic", tahun 1550, di Pulau Nesis, teluk Naples, sebuah makam ditemukan dengan lampu menyala terang didalamnya, lampu itu ada di dalam tabung kaca. Namun beberapa saat masuknya udara ke makam, lampu tersebut jadi memucat dan mati dengan cepat. Makam itu dikatakan sudah ada sebelum era Kristus dimulai.

Ludovicus Vives, pada suratnya pada St. Augustine di tahun 1610, menulis tentang ditemukannya lampu di zaman ayahnya, pada 1580 sesudah masehi. Berdasarkan Inskripsi, lampu itu telah menyala selama 1500 tahun tapi hancur berkeping-keping ketika disentuh. Ludovicus tidak sepandang dengan St. Augustine, dia berpikir lampu tersebut adalah hasil penemuan seseorang yang ahli dan bijak, bukan buatan iblis. 
Sebuah penemuan lagi terjadi pada sekitar tahun 1500 di dekat Ateste, kota kecil di Padua, Italia oleh seorang dari pedesaan yang sedang menggali di lapangannya, menemukan kotak besar, berpikir menemukan harta karun, dibukalah secara paksa oleh orang itu. Didalamnya ditemukan guci tanah liat, bersama dengan 2 guci kecil, yang satu dari emas dan satu lagi dari perak. Di guci kecil ini ada cairan aneh. Di guci tanah liat, didalamnya ada guci tanah liat kecil yang didalamnnya terdapat lampu yang menyala. Di guci tanah liat luar, terdapat inkripsi dalam bahasa latin yang sekiranya memiliki arti:

"Pelayanan ini dipersembahkan untuk Pluto. Pencuri, jangan menyentuhnya.Tempat ini tidak diketahui karena ada didalam bumi. Maximus Olybius mempersembahkan ini dengan tepat. Benda ini disini sebagai pelindung dirinya dan kekayaanya. Cairan ini tidak bernilai selama istirahatnya"

Dalam Guci kecil berisi inskripsi:

"Pergilah dari sini, pergilah pencuri. Kau, yang berwajah dan berpakaian seperti mata-mata. Pergilah secepat merkurius, dengan topi dan caduceusnya. Tinggalkan persembahan hebat Maximus Olybius untuk Pluto"
Berdasarkan manifesto Fama Fraternatis, makam Christian Rosenkreuz, pendiri Persaudaraan Rosicrucian, dibuka 120 setelah kematiannya oleh orang desa. Didalamnya ditemukan lampu yang menyala terang, tapi saat orang itu semakin masuk dan tanpa sengaja menginjak sesuatu (mungkin pemicu) di lantai, Automaton didalam makam itu bergerak mekanis dan menghancurkan lampu tersebut dengan tongkat. Maka lampu itu tetap menjadi rahasia.

Dikatakan ada 2 lampu yang disimpan di Universitas Leyden. Tapi tidak ada info lebih lanjut mengenai benda ini disana.

Selain itu lampu ini ditemukan juga di makam tersegel dekat Memphis dan Kuil Brahmin di India, tapi ketika udara masuk, api mati dan membuat bahan bakar menguap. Ada yang mengatakan juga lampu abadi ditemukan di berbagai penjuru dunia.
(Lampu "Abadi" dari Jepang menggunakan sistem pompa udara)

Usaha - Usaha Memecahkan Misteri


Pada masa-masa ini, pengaruh abad pertengahan masih sangat besar dan masa sulit untu belajar dan meneliti, jadi banyak sekali orang yang menganggap suatu hal yang aneh dan misterius sebagai hasil kerja buatan Iblis.


Fransisco Torreblanco mempublikasikan buku teksnya pada tahun 1623, dimana dia bertanya "Apakah benda ini hasil kerja setan?", biarpun pada akhirnya dia berpendapat benda ini sebagai keajaiban alam. Dapat dibuat dengan bahan yang tepat dan penemu yang terampil.

Setelah Torreblanco dan beberapa ahli lain memikirkan masalah ini, menjadi sedikit ahli yang percaya akan benda ini dibuat oleh iblis. Biarpun beberapa ada yang skeptis, seperti Johannes Faber, Sir Kenelm Digby, Pierre Petit dan beberapa orang lainnya, yang berkesimpulan lampu seperti ini tidak ada. Ada juga yang berargumen orang yang menemukan lampu ini salah lihat, mereka sebenarnya melihat kilatan besi atau permata didalam makan yang gelap, dan salah mengidentifikasikannya sebagai api yang menyala.

Matematikawan Perancis Marin Mersenne (1588-1648), tidak hanya percaya akan lampu abadi ini, bahkan dia membuat resepnya. Sayangnya resepnya hilang, kemungkinan resep Mersenne mirip dengan resep dari Benedetto Mazzota (1653) yang membuat sumbu dari asbes dan minyak yang terbuat dari kotoran manusia.

Beberapa percaya lampu tersebut menggunakan sumbu dari Asbes, atau yang biasa disebut para Alkemis Salamander's Wool. Minyaknya juga menggunakan Produk Alkimia.

Athanasius Kircher, seorang Sarjana Yesuit berusaha mengekstraksi minyak dari asbes karena percaya benda itu tahan api dan mampu membuat lampu. Tapi setelah dua tahun percobaan tanpa hasil, dia mengatakan hal ini mustahil.

Pada tahun 1669, Alkemis Jerman Hennig Brand dari Hamburg menemukan zat berupa besi lunak yang dapat menyala dalam gelap. Zat ini yang kita sebut sebagai Fosfor.

Tahun 1674, Eksperimenter dan Naturalis Inggris, Robert Plot, melakukan studi tentang lampu ini. Awalnya dia mensurvei literatur abad 16 ke belakang dan menemukan cukup testimoni para saksi mata akan keberadaan lampu tersebut. Dari situ Plot berpikir, apa yang membuat sumbu itu tahan lama? Dulu dikatakan menggunakan asbes, tapi menurutnya besi biasa sudah cukup. Dia melakukan percobaan dengan kawat besi, yang gagal menahan api. Berikutnya dia menemukan penggunaan kawat emas yang tahan api dan tahan korosi.


Berikutnya bahan bakarnya, dia bertanya bahan apa yang digunakan? Tidak ada minyak, semurni apapun yang terbakar sekian lamanya untuk menyalakan api seribu tahunan. Dia mengira solusinya adalah sumber minyak besar di sekitar lampu. Jika makam dibuat disekitar sumber minyak, maka minyak akan cukup untuk ribuan tahun. Beberapa ahli juga berasumsi demikian.

Pertanyaan lain terpikir oleh Plot, bagaimana api bisa menyala dalam ruangan tertutup? biarpun oksigen belum di "temukan" pada masa itu, orang-orang sudah yakin pembakaran membutuhkan udara. Plot memutuskan, cahaya akan menyala hanya bila pintu dibuka. Bagaimana caranya? Kawat emas berimpregnasi dengan fosfor yang cukup untuk menyalakan lampu. Fosfor terkadang akan terbakar jika bertemu udara, terutama jika udara itu lembab. Ketika pintu makam dibuka, udara akan masuk dan menyalakan api, inilah teori Plot.

Tapi plot belum memecahkan misteri ini, tidak ada bukti lampu tersebut menggunakan fosfor, bahkan orang dulu pun belum mengenal fosfor, lagipula yang menjadi bahan bakar adalah cairan misterius dalam jumlah normal. Tidak ada sambungan pada sumber minyak atau gas yang pernah dilaporkan.

Resep Lampu Abadi ?

Ada resep lampu abadi dari Willy Schrodter, seorang peneliti Rosicrucian, inilah resepnya:


"Dibutuhkan bahan 1 1/2 Ounce Belerang dan 1 Ounce Alum Bakar. (1 Ounce = 28 gram)
dan menempatkan mereka dalam panci sublimasi setelah pencampuran menyeluruh. Tempatkan mulut panci mirip dengan mulut dengan ini dan segel ikatan ini dengan baik dengan semen tembikar. Panci dengan bagian dalam campuran diatur pada api batubara sehingga menjadi merah panas selama sekitar satu jam, dan massa tetap sublimasi diambil untuk dihancurkan oleh mortir. Setengah boraks murni  ditambahkan pada bubuk yang dihasilkan mortir dan kemudian dikurangi menjadi bubuk serupa dalam mortir. Bubuk ini ditempatkan dalam baskom kaca atau porselen dangkal dan ditutupi dengan etil Alkohol (High Rectified Spirit of Wine). Cekungan ini sekarang ditempatkan pada abu panas, yang ada di atas api batu bara di sebuah periuk kecil, dan alkohol dibiarkan menguap perlahan. Ketika benda ini agak menebal seperti minyak, sedikit bagiannya akan dibuang dan diletakkan pada selembar tembaga panas. Sekarang jika benda ini menjadi seperti lilin dan tanpa asap, maka sudah siap, tetapi, jika masih berasap,alkohol harus dituangkan lagi ke dalam baskom dan menguap seperti sebelumnya, dan proses ini harus diulang sampai sampel tidak lagi memancarkan asap saat diuji . Produk ini kemudian siap.


Sumbu sekarang akan dibuat, sekitar 2 inci panjangnya dan setebal bulu ayam besar. Bahan yang digunakan adalah asbes atau putih berserat gipsum (steatit) diikat dengan benang sutra. Benda yang sudah siap kemudian ditempatkan dalam gelas yang kuat, sumbu dimasukkan dan bahan yang tadi disimpan selama 24 jam di pasir panas. Sumbu ditarik ke atas lubang hingga hanya sedikit bagian sumbu terlihat dan tuang massa belerang panas, dan kaca ditempatkan di pasir panas sampai massa belerang mencair dan berkumpul di sekitar sumbu. Akhirnya, lampu yang telah disiapkan dengan cara ini akan menyala dengan cahaya dan ditempatkan di tempat di mana tidak akan terganggu. Kemudian akan terus membakar tanpa pernah mati."



Sebenarnya ada satu resep lagi dari H.P. Blavatsky dalam bukunya Isis Unveiled. Tapi karena resepnya sama dan lebih jelas buatan Willy, saya memilih Willy, jika ingin melihat silakan kunjungi web Sacred Text.


Api Abadi Modern


(Api Abadi "Tomb of Unknown Soldier")
Api abadi tidak hanya ada di zaman dulu, zaman sekarang api abadi banyak dibuat untuk kepentingan peringatan suatu kejadian. Tapi api ini tidak benar-benar abadi, api ini disuplai oleh saluran gas yang terdapat tidak jauh dari api, dan secara tersembunyi tempatnya., contohnya Api Abadi "Tomb of Unknown Soldier" di Rusia, dan Api abadi John F. Kennedy di Amerika. Ada juga api abadi alami yang terus tersuplai gas yang keluar dari bumi seperti Api Abadi di Mrapen, Jawa tengah dan "Pintu Neraka" di Turmeknistan



Penjelasan Yang Memungkinkan


Bishop John Wilkins, salah satu penemu Royal Society, mengatakan, Lampu terlihat saat pintu dibuka, dimungkinkan karena Fosforesens, yang merupakan produk alami dari pembusukan hewan dan tumbuhan. Cahaya kecil yang ditimbulkan cukup terang karena keadaan sekitar yang begitu gelap. Karena cahaya itulah, muncul kesan kalau cahaya itu berasal dari api. Tapi dia tidak mengatakan, selain karena bahan bakar, ada kemungkinan suplai udara masuk untuk melakukan pembakaran.Dengan adanya fosforesens, orang mengira "seni" membuat lampu telah ditemukan, tapi nyatanya kemampuan fosforesensi akan hilang setelah beberapa lama dalam kegelapan, dan perlu di ekpos lagi pada cahaya untuk mengaktifkan kembali pencahayaanya.

Jika dilihat dari cerita yang ada, sudah cukup aneh untuk keberadaan benda ini, dari Makam Pallas yang seharusnya tidak ada (Makam Pallas yang ada hanyalah Pallas seorang budak yang dibebaskan, bukan anak dari seorang raja troya). Semua nasib lampu sama, yaitu hancur atau mati. Tapi dari cerita, jenis lampu yang ada cukup bervariasi, dari ada yang tidak bisa mati oleh angin bahkan air, dan hanya bisa dimatikan dengan menghabiskan cairan bahan bakarnya, ada juga yang mati ketika bertemu udara. Kedua jenis ini bisa dibilang mustahil, api biasanya mati dikenai air atau angin. Dan jenis yang kedua, Api justru menyala bila bertemu udara, bukannya mati. Bahkan Api butuh udara untuk proses pembakaran, sedangkan dalam makam tersegel, udara yang ada akan habis untuk awal pembakaran lampu. Apakah benar seperti ini bendanya?

Beberapa pertanyaan lain muncul, mengapa tidak ditemukan lampu lagi? Apakah semua sudah terjarah habis? Harusnya jika lampu ini tersebar luas, masih akan ditemukan bahkan saat renaisans, apakah yang terjadi? Dari apakah benda tersebut dibuat? Adakah rahasia tak terlihat dari lampu itu?

Kita ketahui diatas ada beberapa deskripsi akan benda ini, yaitu Sumbu berasal dari Asbes (Zaman itu mayoritas mempercayai ini), Minyak belum jelas asalnya kemungkinan produk alkimia atau menggunakan minyak zaitun atau minyak biasa seperti lampu normal. Sebagian lampu tahan air dan angin, sebagian mati jika bertemu udara. Sebagian lagi ada yang ditutup rapat dalam tabung kaca.

Beberapa penjelasan yang memungkinkan:
- Lampu Abadi hanyalah kesalahan lihat saksi mata yang melihat kilatan cahaya batuan permata (Saksi mata melihat sekilas). Tapi ini tidak dapat menjelaskan api Maximus Olybius juga beberapa lampu lain seperti lampu Du Praz yang terlihat jelas sebagai lampu, juga lampu di Edessa/Antioch dan lampu-lampu lain yang terlihat langsung dan tidak sekilas.

- Lampu abadi yang dilihat adalah kejadian Fosforesensi, sama seperti penjelasan diatas, fosforesensi tidak dapat menjelaskan beberapa kasus. Ditambah lagi sifat fosforesensi yang jarang, dan juga orang zaman itu belum mengenal Fosfor.

- Ada lubang untuk suplai udara dan saluran suplai bahan bakar, ini adalah bukti yang paling mungkin menurut saya, karena lubang ini mudah dibuat secara tersembunyi pada makam, dapat dibuat di sudut yang jarang terlihat, membuat kesan ruang tertutup padahal berongga. Tapi hal ini meyangkal lampu yang mati jika kena udara. Untuk saluran suplai, beberapa ahli seperti Kircher dan lainnya mendukung teori ini, karena salurannya bisa disembunyikan dari penglihatan saksi mata. Tapi menyangkal lampu Du Praz dan Maximus Olybius yang portable.

Dari sumber pun, tipe lampu yang berlawanan akan menyulitkan dan membuat skeptisme. Karena jika kedua tipe ini benar-benar ada, itu berarti bahan yang digunakan berbeda. Atau jika semua tipe lampu sama, ada sumber cerita yang hoax. Entah dari bahan yang berbeda atau kesalahan sumber. Tapi semua cerita ini telah diterima dan masuk dalam berbagai buku serta sumber bahkan masuk koran. Keberadaan lampu ini telah diterima sebagian besar dan hampir lepas dari skeptisme, biarpun isi lampu itu sendiri meragukan.


(Koran Pittsburg, Post-Gazette, Rabu 11 Februari 1903)



Untuk Resep, belum diketahui kebenarannya karena belum ada laporan orang yang berhasil membuatnya. Mungkin kalian bisa mencobanya.

Sayangnya, semua lampu ini hancur, karena dianggap sebagai hasil buatan iblis. Jadi tidak bisa diteliti bahan-bahannya karena benda aslinya pun tidak ada. Sampai sekarang misteri ini masih diperdebatkan dan belum menemukan titik terang.



Sumber:
http://jelixxix-mysteryxx.blogspot.com/2012/07/misteri-everburning-lamp-lampu-kuno.html

Dagmar Lunarpage
Sacred Text
Above Topsecret
Harvestdream
Exocommunicate
Google Books: Ord-Hume, Arthur W.J.G. Perpetual Motion: History Of An Obsession. Kempton,Illinois, USA: Adventures Unlimited Press

Saturday, August 10, 2013

5 Buku dan Manuskrip Yang Paling Aneh di Dunia

Buku dan manuskrip yang akan dijelaskan ini adalah buku yang aneh dan sedikit misterius jika tidak dibilang sebagai sebuah hal yang tidak dapat dijelaskan untuk apa dan maksud apa pembuatannya.

1. The Ripley Scroll
Ini adalah merupakan karya buku paling penting dari Sir George Ripley, seorang bangsawan Inggris yang terkenal dan juga berpengaruh dan dianggap sebagai seorang Alkemis Inggris abad ke-15. Kehidupan Ripley sama misteriusnya dengan warisannya yang berupa tulisan alkemi yang mistis serta ilustrasi yang terdapat didalamnya, namun ia diduga belajar di Roma dan menjadi agen kepausan dan mempunyai hubungan dengan The Knight of St John dari Yerusalem yang lebih dikenal sebagai Knight Hospitaller.

Selanjutnya Ripley kembali ke Inggris dimana ia menghasilkan sebagian besar karya-karyanya terutama dibidang alkemi. Sangat menarik untuk dicatat bahwa Paus pada tahun 1317 telah membuat larangan study dan penerbitan teks alkemi dan khususnya melarang para biarawan untuk mengajar subjek ini, tapi 100 tahun berselang Ripley yang merupakan kesayangan dari Paus Innosensius VIII telah mengabdikan hidupnya untuk mengejar ilmu ini.

Ripley Scroll banyak ditafsirkan secara berbeda oleh banyak orang namun tetap saja menjadi misteri. Kebanyakan para ahli mempercayai bahwa scroll tersebut berisi "Resep" untuk keabadian. Namun ada yang percaya bahwa para peneliti tersebut telah melewatkan beberapa bukti penting. Misteri tentang Ripley Scroll ini akan dibahas lebih lanjut dalam judul tersendiri di blog ini nanti. Namun yang pasti Ripley sendirilah yang lebih tahu daripada apa yang kita reka-reka inti dari buku nya.

2. Buku Ramalan Nostradamus
Lebih dikenal sebagai The Prophecy of Nostradamus buku karangan dari M Michael de Nostradame (Nostrodamus) ini telah dicetak berulangkali selama berabad-abad yang mana diterbitkan pertamakali di tahun 1555 M. Singkatnya itu adalah koleksi ayat-ayat aneh yang disebut kuatrain (Quatrain) yang tampaknya disebut orang sebagai prediksi masa depan (Dengan tanggal mulai 1556). Nostradamus mengaku tidak pernah memiliki inspirasi dari pengalaman pribadi atau visi "kenabian" dan secara terbuka membeberkan cara kerjanya berdasarkan sumber karya orang lain sebelumnya.
Kebijaksanaan kuno lebih dihormati dibandingkan penemuan modern dimana hal tersebut sama seperti saat ini, 500 tahun kemudian.
Edisi terakhir dari karya-karyanya diterbitkan tahun 1568 yang terdiri dari 942 kuatrain, yang dibagi dalam 10 abad. Pada abad terakhir hanya terdiri dari 42 ayat yang mengindikasikan bahwa kemungkinan Nostradamus masih akan menambah ramalan nya pada bagian tersebut, sebagai tambahan hanya satu quatrain yang tidak bersajak dan beberapa ilmuwan percaya bahwa ini adalah kunci yang sengaja ditinggalkan oleh Nostradamus untuk dapat memecahkan ramalannya.Namun banyak juga yang percaya bagian terakhir itu adalah ramalan dia tentang nubuat peperangan terakhir antara yang baik dan yang jahat. Sudah lebih dari ribuan orang dan ratusan ribu kata telah dicoba untuk menjelaskan dan mengartikan dari misteri tulisan Nostradamus, pada kenyataannya kemajuan yang dicapai saat ini untuk menterjemahkannya tidak lebih maju daripada apa yang orang-orang coba terjemahkan ditahun 1500an.

3. The Codex of Seraphinianus
Buku ini ditulis dari tahun 1976 hingga 1978 oleh Luigi Serafini. Buku ini digambarkan sebagai buku sejarah dari dunia paralel dimana kehidupan memiliki kemiripan namun pada saat bersamaan membuat bingung dalam representasinya yang sedikit asing buat ilmu pengetahuan.
Buku ini memiliki 360 halaman dan hampir keseluruhan ditulis dalam kode dan teks bersandi.
Meskipun sang penulis masih hidup hingga tahun 2009 namun ia menolak untuk berkomentar apakah bahasa tulisannya nyata atau hanya rakitan simbol yang dikumpulkan untuk menghasilkan makna ilusi.
Buku ini dibagi menjadi 11 bab yang meliputi Flora dan Biology, Fauna dan Hewan, Mahluk Bipedal, Fisika dan Kimia, Mesin, Biologi dan Seksualitas, Sejarah dan Agama, Bahasa, Praktik Sosial, Hiburan dan terakhir adalah Arsitektur.
Kemungkinan besar tidak diragukan lagi bahwa buku tersebut adalah karya imajinasi yang menantang persepsi dan naluri alamiah manusia Gambar yang terdapat dalam buku tersebut penuh dengan warna-warna yang hidup yang mana jelas-jelas dianggap mustahil dalam banyak kasus secara aneh dapat dipercayai.
Gaya penulisannya bergaya barat dengan kata-kata yang teroganisir dari kiri ke kanan dengan simbol pengulangan yang jelas dan tata bahasa yang konsisten dengan bahasa tertulis.
Meskipun tulisan di Codex ini belum ada yang memecahkan sandinya namun ada klaim dari ahli bahasa Bulgaria, Ivan Derzhanski yang telah memecahkan kode dari Codex tersebut.
Codex ini sudah sangat langka dan jika anda berhasil menemukan satu yang asli kemungkinan anda harus membelinya sekitar 500 dollar.
Apapun itu tujuan penulisan buku ini entah itu sebagai sebuah eksperimen aneh dalam seni atau susunan kode yang kompleks yang suatu hari mungkin terpecahkan masih harus menunggu waktu hingga itu terjadi.


4. Prodigorium Ac Ostentorum
Kebudayaan Greco Roma (500 SM- 400 M) telah lama mengetahui bahwa diluar batas-batas kerajaan mereka terdapat tanah-tanah yang luas yang di huni oleh berbagai macam mahluk aneh dan misterius dan juga orang-orang yang aneh.
Macan tutul, Cheetah dan hewan lainnya bahkan dibawa kembali ke Roma dan ditampilkan untuk membuat warga terpesona.
1000 tahun berlalu sebelum Konrad Lykosthenes membuat Prodigorium AC Ostentorium Chronicon dan di publikasikan di Basel tahun 1557 yang menggambarkan berbagai jenis mahluk dan hewan buas yang dilansir dari laporan para wisatawan ke tanah yang jauh. Satu hal yang menjadi mistery yang nyata adalah bukan gambar mahluk aneh dan mitos namun keakuratan dari deskripsi dan gambar dari jenis hewan-hewan yang diketahui nyata. Pada halaman 17 digambarkan Rusa Kanada, Meskipun penjelajah terkenal John Cabot baru tahun 1497 kembali menemukan wilayah tersebut. Pada halaman 18 secara akurat menggambarkan badak dan gajah India, pada halaman 19 secara akurat menggambarkan unta dan yang lebih mengejutkan secara akurat menggambarkan Baboon Chacma (Papio Ursinus). Pada halaman 24 menggambarkan kumpulan monster laut dan setidaknya 3 dari mahluk tersebut dapat diidentifikasi sebagai lobster raksasa, Narwhale, dan oarfish.
pada halaman 27 representasi yang bagus dari buaya, dan halaman 29 jelas menunjukkan burung pelican, Namun dari beberapa gambar lainnya adalah mahluk yang tidak dikenal dunia ilmu pengetahuan modern, ada yang menganggap ini adalah fantasi dari para wisatawan namun tidak tertutup kemungkinan mereka pernah ada dan sekarang sudah punah. Mungkin gambar paling menarik dari buku ini adalah gambar burung dodo Mauritian di halaman 31 (burung tersebut kini sudah punah) tapi perjalanan pertama orang eropa yang dicatat ke Mauritius adalah di tahun 1598 M, 40 tahuns etelah buku Lykosthenes diterbitkan.
Buku tersebut saat ini berada di perpustakaan Universitas St John dan Universitas Cambridge Inggris.

5. Egyptian Book of The Dead
Meskipun buku tersebut kini dianggap sebagai bagian dari sejarah kuno yang aneh, Kitab orang mati Mesir (Egyptian book of the dead) pernah dianggap sebagai sebuah buku koleksi mantra dan kekuatan paranormal yang kuat yang pernah diketahui dalam sejarah manusia.
Nama sebenarnya untuk kumpulan tulisan dan mantra ini adalah "The Spells Going Forth by Day" pada intinya kitab tersebut hanyalah koleksi lagu-lagu, mantra dan panduan yang ditempatkan bersama orang yang telah meninggal untuk membantu mereka melewati lembah kematian menuju tempat keabadian. Yang paling terkenal dari scroll penguburan ini adalah Papyrus Ani, Sebuah dokumen yang disiapkan pada masa dinasti ke-19 Mesir kuno selama masa periode dinasti baru 1240 SM.Scroll ini secara istimewa dikatakan menggambarkan secara akurat dalam gambar magis yang kuat dan gambar tersebut digambar dalam kualitas yang cukup tinggi, namun tulisannya sendiri sering kurang sempurna, hal ini tidak mengherankan sebab sebagian besar rakyat mesir bahkan yang berada pada kelas yang tinggi tidak bisa membaca tapi menghargai pentingnya ilustrasi.
Pada dasarnya scroll ini bisa dianggap sebagai buku pegangan buat orang mati untuk bertahan hidup di akhirat dan bukanlah benda magis atau religius.Diharapkan orang yang meninggal tersebut dapat mempergunakannya bukan hanya untuk keuntungan roh nya saja. Gambar paling penting yang harus turut serta adalah yang dikenal sebagai "Berat dari Jiwa". Orang yang telah meninggal jiwanya akan ditimbang oleh Anubis dan jika timbangannya lebih ringan daripada sebuah bulu maka mereka akan diizinkan untuk melanjutkan ketempat eksistensi yang ingin mereka capai (Keabadian). Secara umum ada 4 variasi utama dari scroll ini, dan ini adalah variasi singkat dari sebuah konsep buku kematian Mesir yang rumit.
Mengapa buku ini aneh adalah karena buku ini dibuat bukan dibaca oleh orang yang hidup namun untuk dibaca sebagai panduan oleh orang yang telah mati, itu sebabnya buku ini diikutsertakan bersama mayat didalam peti mati.

Antikythera

PADA 1901, para penyelam Yunani di perairan pulau Antikythera (dibaca: Andikithira, juga dikenal dengan nama: Cerigotto, Sijiljo atau Stus) menemukan sebuah benda peninggalan dari sebuah puing-puing di dasar laut dengan bentuk seperti sebuah jam beker yang berusia paling tidak 2.000 tahun lalu. Penelitian lebih mendalam kemudian oleh Derek J. De Solla Price, menunjukkan bahwa mekanisme benda ini adalah seperti yang kini digunakan sebagai komputer (mesin hitung) untuk mengukur pergerakan bintang-bintang dan planet-planet.
Dalam Scientific American, De Solla juga mengingatkan kembali tentang penemuan sebuah alat hitung kalender beroda gigi dari kebudayaan Islam abad ke-13 yang tersimpan di Museum Sejarah Iptek, Oxford. Konsep kerjanya seperti yang telah ditulis oleh ahli astronomi, Al Biruni pada 1.000 M.
 Peralatan yang dibuat oleh peradaban Islam itu lebih sederhana daripada mekanisme Antikythera namun memperlihatkan banyak kesamaan pokok detil teknis yang digunakan diantara keduanya. 
Dari ini tampaknya peradaban Antikythera seolah-olah telah lenyap dari kita namun muncul dan dipahami oleh orang-orang Arab (Islam). Hingga lalu masuk ke peradaban Eropa pada abad pertengahan menjadi dasar teknologi jam modern. 

Mekanis Antikythera ini kini disimpan di Museum Arkeologi Nasional, Athena (Yunani).
 Teknologi Komputerisasi di Jaman Purba.
 Jangan bayangkan seperti superkomputer yang tersusun dari ratusan mesin berprosesor yang saling terhubung tapi superkomputer purba di sini menggambarkan alat yang cara kerjanya sangat kompleks di jamannya, jauh dari perkiraan para ilmuwan. Jauh sebelum kalkulator dan komputer analog dikembangkan, pelaut Eropa telah mengenal alat hitung yang memiliki cara kerja sangat kompleks. Alat yang diperkirakan dibuat sekitar dua abad Sebelum Masehi ini, sepertinya dipakai untuk menghitung informasi astronomi secara akurat. Meski telah ditemukan sejak 1902, fungsi alat yang disebut Mesin Antikythera (Antikythera Mechanism) tersebut masih menjadi misteri. Saat ditemukan dari sebuah kapal Romawi Kuno yang karam di Pulau Antikythera, Yunani, arkeolog Valerios Stains melihat roda-roda bergigi di antara serpihan artefak lainnya.

Setelah dikumpulkan, terdapat 82 pecahan yang mengandung 30 roda bergigi buatan tangan dari bahan perunggu. Pecahan yang terbesar mengandung 27 roda bergigi.

Para peneliti yakin alat ini saat masih utuh ditempatkan dalam kotak kayu dengan dua pintu dan dilengkapi cara menggunakannya. Untuk memperoleh hasil perhitungan mungkin pemakainya harus memutar engkol.

“Mekanisme kerja alat ini jauh lebih kompleks daripada alat hitung yang dikembangkan setidaknya 1000 tahun sesudahnya,” tulis para peneliti dalam jurnal Nature edisi terbaru. Meski demikian asal-usul dan tujuan pembuat alat ini belum diketahui sampai sekarang.

Planet-planet

Walaupun bentuk rincinya tidak jelas terlihat, peneliti gabungan dari Inggris, Yunani, dan AS bisa merekonstruksi modelnya menggunakan tomografi sinar-X. Hasil pemindaian menunjukkan ada angka-angka, gambar-gambar zodiak, dan kalender Mesir yang tergambar di bagian tengah struktur utama. Di bagian belakangnya, terdapat informasi yang sepertinya menggambarkan siklus bulan dan pola gerhana.

Sepertinya, pembuatnya juga telah merancang agar alat ini dapat memodelkan bidang langit dengan akurat. Misalnya, Bulan pada saat-saat tertentu bergerak lebih cepat karena rotasinya yang elips sehingga dibuatlah roda bergigi dengan ukuran berbeda-beda untuk mengaturnya.

Peneliti juga mampu menerjemahkan lebih banyak tulisan yang menjelaskan mekanisme kerja alat hingga dua kali lipat dari hasil yang telah dicapai sebelumnya. Kombinasi angka dan tulisan menunjukkan bahwa alat ini mungkin juga digunakan untuk menghitung pergerakan planet-planet.

Sebab, disebutkan pula kata Venus dan stasioner yang cenderung menjelaskan peradaran planet. Beberapa menduga Mesin Antikythera hanya menampilkan Venus dan Merkurius, tapi sebagain peneliti yakin juga dipakai untuk menandai pergerakan planet-planet lainnya.

Kalau melihatnya, Anda pasti bertopang dagu dan berpikir, gila! memang cerdas. Ini desain teknis yang brilian,” ujar Profesor Mike Edmunds, profesor astrofisika dari Universitas Cardiff.



dari berbagai sumber 

Teknologi Peradaban Masa Lalu

Mungkin ini adalah jawaban dari setiap pertanyaan yang mengatasnamakan sejarah dan peradaban masa lampau yang selalu mengindikasikan kehidupan masa lalu adalah zaman batu dan primitif . Beberapa penemuan berikut ini akan menjawab sedikit pemikiran sempit tentang sejarah yang beredar selama ini.



Foto baterai dari Iraq yang berusia 2000 tahun yang ditemukan didaerah Khujut Rabu, pinggiran kota Bhagdad. Bukti ini merevisi Count Alassandro Volta sebagai pencipta baterei pada tahun 1800, akan tetapi sebagai penemu kembali teknologi yan hilang tersebut.

Salah satu contoh keajaiban teknologi yang sama sekali tidak sesuai dengan garis sejarah konvensional adalah baterai elektrik yang ditemukan di Baghdad. Artifak berusia 2000 tahun itu berada di sebuah museum ketika seorang arkeolog asal Jerman, Wilhelm Konig, menemukan kegunaan yang sebenarnya. Baterai kuno ini terdiri dari wadah keramik kuning dengan silinder tembaga, berukuran 12 x 4 cm, ditemukan didalamnya. Silinder dibentuk oleh sebuah klem yang dipatri dengan komposisi campuran 60/40 (setara dengan timah atau memiliki perbandingan yang sama seperti yang digunakan patri saat ini) dan sebuah tutup tembaga, dan disegel dengan material semacam aspal. Lapisan semacam aspal lain menyegel bagian dalam, dengan sebuah batang besi tersegel di tengahnya. Batang itu menunjukkan bukti korosifitas dari bahan semacam asam. Rekonstruksi baterai elektrik ini menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan voltase yang setara dengan baterai modern. Namun di era 2000 tahun yang lalu, alat itu digunakan untuk membangkitkan apa? Pada saat itu, area ini merupakan bagian dari Kerajaan Parthian. Bukti-bukti menyampaikan bahwa teknologi ini tidak murni berasal dari daerah itu, namun lebih tepat berasal dari Mesir, dimana banyak obyek berlapis perak ditemukan.


Rekonstruksi Mesin Antikythera, sebuah mesin kalender astronomi kuno namun canggih yang ditemukan nyaris seakurat model modern. Alat tersebut merepotkan para ilmuwan karena bertentangan dengan dugaan sejarah perkembangan teknologi.

Jika penggunaan listrik 2000 tahun lalu terlihat menakjubkan, pemakaian tuas sebelum Masehi pun membuktikan hal yang samasama mencengangkan. “Mesin Antikythera” yang sangat rumit adalah sebuah jam astronomi yang ditemukan di awal abad 20, dalam sebuah kapal Yunani yang nampaknya karam kirakira tahun 80 tahun Sebelum Masehi. Setahun dalam proses identifikasi dan pendataan berbagai obyek dalam kapal, salah satu peneliti mengenali alat aneh yang kompleksitasnya menakjubkan tersebut merupakan bagian dari serangkaian tuas-tuas.

Kelak kemudian, analisa menunjukkan bahwa alat tersebut berisi nama-nama badan langit (nama-nama obyek di luar angkasa – dalam hal ini planet berdasarkan karakter mitologi Yunani/Romawi) dan simbol zodiak (rasi bintang berdasarkan konstelasi bintang-bintang). Xrays menentukan bahwa alat ini berisikan 32 tuas yang sangat cocok dan masih berfungsi. Kabar tersebut mengejutkan komunitas ilmuwan yang menyimpulkan bahwa mesin tersebut merupakan kalender astronomi canggih yang hampir seakurat model modern. Namun demikian Mesin Antikythera ini menyusahkan para ilmuwan sebab bertentangan dengan dugaan sejarah perkembangan teknologi di era tersebut. Beberapa bahkan mencoba untuk meyakinkan, dengan alasan bahwa navigator masa kini pasti telah melemparkannya dari pesawat, yang secara kebetulan mendarat persis di sebelah kapal tenggelam. Kemudian peneliti kelautan terkenal Jacques Cousteau menemukan lebih banyak sisa tuas perunggu di area yang sama. Darimanakah bangsa Yunani memperoleh pengetahuan untuk membuat alat semacam ini?

Sebuah kuil di New Delhi, India, memiliki keajaiban teknologi kuno semacam ini ; sebuah pilar yang terbuat dari bahan campuran baja mampu bertahan selama 1600 tahun di ruang terbuka tanpa ada tanda-tanda berkarat. Analisa ultrasound menunjukkan bahwa pilar tersebut dibangun dari cakram/lempengan-lempengan besi yang di las. Bagaimana prestasi kemampuan teknik peleburan logam pada 1600 tahun yang lalu dapat dijelaskan? Di Eropa, kemampuan teknologi untuk membangun sesuatu hal yang serupa dengan ukuran pilar tersebut belum ditemukan hingga akhir abad 19.

Di penggalian yang sama, para ilmuwan tidak mampu menjelaskan adanya lubang-lubang di beberapa tulang manusia dan hewan yang berusia 40.000an, dan telah disetujui oleh para ilmuwan sebagai hasil tembakan peluru. Para ahli balistik terperanjat ketika diperlihatkan spesimen tersebut. Apakah seorang manusia gua membawa-bawa senjata api?

Tetapi bukan hanya artifak-artifak aneh itu yang mengungkapkan kemajuan sejarah manusia, nenek moyang kita bahkan telah menuliskan adanya peradaban di masa lampau. Mempertimbangkan kutipan dari cerita Mahabarata berikut, sebuah cerita kuno Hindu:

“Sebuah obyek dilontarkan ke udara dengan seluruh kekuatan jagad raya.… Pilar asap bercahaya dan menyala seterang 10.000 matahari, mengembangkan kemuliaannya… Senjata tanpa nama, layaknya halilintar besi, sebuah pesan kematian dahsyat yang mengurangi abu seluruh ras manusia… Mayat-mayat terbakar tanpa dapat dikenali. Rambut dan kukunya berguguran, tembikar pecah tanpa ada sebabnya, dan burungburung berubah putih.”

Seandainya teks tersebut menggambarkan suatu ledakan nuklir, mungkin berat bagi banyak pihak untuk menganggapnya serius. Namun demikian, ketika kita menyadari bahwa di kota Hindu, Rajasthan, kirakira area seluas 5 mil tertutup lapisan debu radioaktif raksasa. Intensitas radiasi tetap menyebabkan area tersebut tidak mungkin untuk dihuni. Cerita prasejarah tersebut tidak hanya diungkapkan secara detail oleh Mahabharata, cerita-cerita Hindu lain pun mengungkapkan adanya sebuah senjata yang menyapu bersih seluruh tentara layaknya daun.


Sebuah model pesawat kecil terbuat dari emas dan ditemukan di Amerika Tengah

Ada keberadaan ratusan artifak dan gambaran kuno yang jika secara hat-ihati menelitinya menggelitik kita untuk mempertimbangkan kembali perkiraan model baru teknologi modern. Lima tahun sebelum Wright bersaudara membuat pesawat pertamanya, sebuah pesawat kayu berusia 2200 tahun ditemukan di Mesir. Namun karena pesawat terbang bukan alat yang familiar bagi semua orang bahkan pada saat itu, arkeolog mempercayai bahwa artifak tersebut semacam patung berbentuk burung. Obyek metalik serupa juga ditemukan di area praKolombian Amerika (PraKolumbian biasanya merujuk pada peradaban asli Amerika sebelum kedatangan Christopher Columbus, seperti Mesoamerica [Aztec dan Maya] dan Andes [Inca, Moche, Chibcha, Cañaris] kurang lebih 14,000 SM1492). Bahkan lebih mencengangkan lagi, lukisan dalam gua ditemukan di bagian terpencil dunia yang menggambarkan seolah-olah jaman subur untuk pesawat angkasa.

Ilmu pengetahuan sejati mengharuskan untuk selalu tidak yakin, selalu mempertimbangkan ulang, dan secara konstan mendefinisikan ulang dasar-dasar teori sesuai dengan penemuanpenemuan yang dibuat, dan proses ini kadang kala membutuhkan waktu yang panjang untuk penelitian dan penyelidikan. Kita telah mengetahui versi sejarah yang secara linier meningkatkan evolusi teknologi, namun penemuanpenemuan seperti yang disampaikan diatas menyampaikan cerita yang jauh berbeda, menginspirasi sebuah pemikiran yang serius pada hipotesa kita saat ini. Ketika berhadapan dengan begitu banyak bukti yang mempertanyakan perkiraan sejarah masa kini dan teknologi canggih nenek moyang kita, benarbenar tidak patut dan tidak ilmiah untuk mengesampingkan artifakartifak tersebut dalam rangka melindungi kepercayaan yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Motto Harunesia

Belajarlah dari Kegagalan , namun jangan belajar dari orang gagal . Sikapi dengan positif apapun yang terjadi , semua hal negatif datang dari dalam diri sendiri . Gagal bukanlah hal yang menakutkan , katakan ini saat Anda mengalami kegagalan " Hari ini Aku bukan gagal , tapi Aku sukses menciptakan kegagalan ! Dan besok akan lebih sukses dari ini " .

Teknologi Modern Prasejarah

Penelitian misteri peradaban masa lampau belumlah usai dan masih menjadi pertanyaan besar bagi para Ilmuwan tentang teknologi dan system kehidupan seperti apa di kehidupan masa lampau .
Penemuan yang mengejutkan tentang peninggalan zaman prasejarah sering sekali terjadi yang membuat kita semakin bertanya tanya seberapa modernkah kehidupan manusia jaman dulu  itu .
Benarkah sudah modern seperti sekarang atau bahkan lebih ? Jika memang iya , lantas dimana sisa peradaban itu knapa hilang begitu saja dengan hanya tersisa sedikit sekali peninggalannya .... ?
berikut adalah bukti penemuan teknologi Prasejarah yang cukup Modern .

Kuil Teotihuacan.

Yang menarik dari Kuil ini adalah System penataan di kawasan kuil yang mengadopsi System tata surya kita.
Para ahli mempercayai bahwa adanya campur tangan alien dijaman purba yang merancang penataan kawasan kuil, tapi belum bisa dipastikan apa memang iya atau tidak bahwa manusia berkolaborasi dengan alien untuk membangun semua itu . Kalau memang Tidak,apa iya designer jaman dulu sudah mengetahui system peredarran planet mengitari Matahari ?

Bukankah hal itu memerlukan penelitian ilmiah cukup lama ? ada yang bilang bahwa
posisi kuil ini adalah sebuah kebetulan belaka, tapi jika kita melihat peninggalan sejarah ditempat lain yang bahkan lebih tua dari Teotihuacan seperti Stonehenge yang mana bila dilihat dari angkasa, lingkaran-lingkaran susunan batunya sangat menyerupai solar system kita.


Piri Reis Map

Pada tahun 1929 diketemukan pula sebuah peta lukisan bertanda tangan seorang Kapten bernama Piri Reis tercantum juga tahun 1513 yang juga berarti 21 tahun setelah Colombus menemukan benua Amerika.

Yang menakjubkan adalah bahwa peta itu sangat akurat menggambarkan garis benua atau garis pulau bahkan dilengkapi dengan gambar sungai dan gunung. Bagaimana sang creator membuatnya? Pengetahuan geografi saja mulai berkembang ratusan tahun setelahnya.
Perbandingan Peta Reis dan Peta Modern
Bukti yang paling mendukung teori adanya campur tangan alien / teknologi modern dimasa prasejarah adalah adanya kompleks peninggalan Pumapunku di dataran tinggi Bolivia, disana logika kita tidak akan bisa menerka.
Di Pumapunku ada reruntuhan struktur megalitikum yang telah dihancurkan oleh gempa bumi yang sangat dahsyat. Blok-blok yang runtuh di Pumapunku sangat menakjubkan, yang mana bentuk dari blok-blok yang berserakan mempunyai potongan / bentuk yang sempurna dan memiliki ukuran yang sama dan bahkan lebih menyerupai puzzle-puzzle.
Belum ada yang tahu pasti bagaimana suku Indian Aymara mengangkut batu-batu (800 ton/pcs) kesana, padahal dataran itu berada pada 4.000 meter diatas permukaan laut.
Pumapunku
Kita semua tahu, bahwa untuk mendirikan sebuah bangunan seperti Pumapunku memerlukan penulisan, perencanaan, dan ide bagaimana tiap-tiap bagian pecahan memilki fungsi masing-masing dan bagaimana cara menyatukannya, tapi para ahli telah sepakat bahwa Indian Aymara tidak pernah mengenal tulisan. Bagaimana mungkin mengerjakan puzzle Pumapunku tanpa perencanaan?



Dari segi kualitas, pengerjaan batu di Pumapunku sangatlah sempurna, seperti dikerjakan oleh mesin, untuk memotong dengan ukuran tertentu, membuat lubang, bahkan membuat cekungan panjang dengan ukuran sangat kecil (millimeter), dan tiap-tiap batu mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. 



Padahal material-material batu yang digunakan adalah batu diorite dan granit, batu diorite adalah salah satu batu yang paling keras yang hanya bisa dikalahkan oleh berlian, para arkeolog memperkirakan alat yang digunakan oleh suku Aymara mungkin memiliki mata berlian atau berbahan berlian, namun tak seorangpun arkeolog yang mampu memperkirakan atau mencoba merekonstruksi bagaimana Indian Aymara membuat blok-blok batu tersebut.


sumber vendigaluh edited by Ichi

Perkakas Logam Zaman Prasejarah





Harian Republik Spingfield, Illinois pada tahun 1851 melaporkan, ada seorang pedagang yang bernama Hiram de Witt membawa pulang sebuah sepuh emas batuan kristal seukuran telapak tangan manusia dari California. Ketika ia memperlihatkan batu itu pada temannya, batu itu tergelincir dari tangannya, jatuh ke bawah dan pecah, di tengah-tengah batu tersebut, mereka menemukan sebuah paku besi persegi, sedikit terkikis, tetapi sangat lurus, punya kepala yang sempurna. Batu kristal itu diperkirakan telah berusia 1 juta tahun lamanya.

(Erabaru.or.id) - Pada tahun 1865, pertambangan Abbey di kota Treasure, Nevada, ditemukan sebuah bekas baut besi yang berukuran 2 inci di dalam sebuah batu lonjong. Baut besi itu sejak awal telah dioksidasi, namun dari teraan batu lonjong tersebut tetap dapat diketahui bentuk bautnya. Melalui deteksi, batu tersebut diperkirakan dibuat pada zaman prasejarah yakni 21 juta tahun yang lalu.

Lebih awal 20 tahun dibanding baut besi itu, tahun 1844, sebuah laporan yang diumumkan Sir David Brewster di lembaga ilmu pengetahuan Inggris telah menimbulkan kegemparan. Di utara Inggris, di tambang batu Kindgoodie dekat Inchyra tergali sebuah batu pasir, sebuah paku yang jelas buatan manusia setengahnya tertanam di dalam. Paku itu sudah terkorosi, namun masih bisa dibedakan. Batu pasir ini setelah dipastikan paling tidak usianya telah 40 juta tahun

Selain komponen logam yang sederhana, juga ada sejumlah perhiasan logam ditemukan. Misalnya, pada tanggal 9 Juni 1891, ada seorang wanita di kota Morrisonville, Illinois, Amerika Serikat, ketika ia membawa sekop batu bara ke dalam rumahnya, sebuah batu bara besar hampir merekah, dari dalam batubara tersebut jatuh sebuah rantai emas. Rantai tersebut panjangnya kurang lebih 10 inci, mengandung 8 karat mas, digambarkan halus dan indahnya bagaikan produk bermutu tinggi barang-barang antik. Para arkeolog merasa yakin bahwa rantai tersebut bukan sengaja terbenam ke dalam batubara: Sebab sebagian batubara masih melekat di atas rantai, dan bagian yang terlepas dengan batubara tetap disertai stamp di dalam batu bara semula. Batubara tersebut ditaksir telah berusia 300 juta tahun sejarahnya.



Peristiwa yang sama terjadi di sebuah pabrik elektronik di kota Thomas, Oklahoma. Tahun 1912, ketika 2 pekerja memasukkan sekop batubara ke dalam tungku dinding untuk bahan bakar di pabrik. Sebuah batubara terlalu besar, para pekerja menggunakan sebuah palu tempa dan memukulnya dengan keras, ketika batubara merekah, mereka menemukan sebuah kuali besi terbungkus di dalam. Dan ketika kuali besi itu dikeluarkan, batubara yang merekah dua belah itu persis membentuk cetakan kuali besi itu. Dua pekerja membubuhkan tanda tangan membuktikan telah menemukan benda itu. Melalui pemeriksaan beberapa ahli, mendapati bahwa benda yang terbungkus dalam batubara tersebut adalah kuali yang terbentuk sejak 325 juta tahun silam.





Selain itu, di bagian teknik peleburan, di lereng sebuah gunung di Afrika, para buruh tambang menemukan ratusan logam bola, dan lapisan tempat bola-bola logam tersebut menurut pembuktian dengan bahan-bahan kurang lebih telah berumur 2,8 miliar tahun. Alur lekukan yang mengelilingi bola besi sangat halus, ahli teknik pembuatan besi menganggap sangat sulit untuk dijelaskan bahwa itu adalah pembentukan proses alamiah. Temuan yang serupa tidak terhitung banyaknya. Bila kita memadukan beberapa temuan arkeolog berikut ini, maka tidak sulit untuk dipahami bahwasannya manusia prasejarah juga memiliki budaya yang mirip dengan kita, menggunakan penambangan untuk memurnikan pengolahan logam menjadi barang kerajinan tangan.

Industri Pertambangan Kuno

Pada tahun 1968 lalu, seorang arkeolog Uni Soviet menemukan sebuah bekas pabrik metalurgi prasejarah di Republik Armenia. Dunia arkeologi secara bulat berpendapat, bahwa itu merupakan temuan terbesar hinga saat ini, pabrik metalurgi yang paling kuno, paling tidak telah berumur 5.000 tahun.

Di sini, suku bangsa tertentu yang belum diketahui pernah menggunakan dua ratusan tanur peleburan untuk melebur, memroduksi, seperti misalnya: vas bunga, pedang dan tombak, cincin, serta produk seperti gelang. Logam yang dilebur mereka seperti: tembaga, isi pensil, seng, besi, emas, timah, mangan (kimia) dll. Ketika melebur, pekerja memakai sarung tangan dan masker penyaring. Yang paling membuat kagum adalah tang baja. Berdasarkan tes laboratorium, kadar baja tersebut dibuat secara bersama oleh lembaga riset ilmu pengetahuan eks Uni Soviet, Amerika, Inggris, Perancis, dan Jerman. Wartawan Perancis, Weda di majalah Science and Life menulis: "Semua temuan ini menunjukkan, bahwasannya benda itu dibangun oleh tokoh berpandangan luas pada permulaan budaya manusia. Pengetahuan melebur mereka berasal dari warisan zaman purbakala yang masih belum kita ketahui. Pengetahuan ini dapat dinilai sebagai 'ilmu pengetahuan' dan 'industri' .

Tahun 1969 dan 1972, di dalam lingkungan perbatasan Swaziland, Afrika, ditemukan puluhan tempat tambang zaman batu awal saat menambang biji besi merah. Tambang besi di Afrika itu, pernah ditambang pada 43 ribu tahun lalu, semua ini terdeteksi dengan menggunakan cara ilmiah.

Di sebuah pulau di Amerika, arkeolog Amerika menemukan sumur tambang tembaga prasejarah bahkan suku bangsa Indian setempat tidak tahu kapan dimulainya sumur tambang tersebut. Ada indikasi menunjukkan, bahwa industri tambang prasejarah telah menambang ribuan ton tambang tembaga, namun tempat sumur tambang itu tidak ditemukan adanya jejak manusia yang pernah menetap lama di tempat tersebut.

Yang paling aneh adalah temuan buruh tambang di industri tambang Utah, AS. Tahun 1953, di luar dugaan tergali lorong tambang yang telah ada sebelumnya, padahal dalam sejarah penambangan batubara di tempat itu tidak ditemukan catatannya. Batubara yang tersisa di dalamnya telah teroksidasi, tidak ada nilai jual lagi. Jelas, masanya telah lama sekali. Agustus 1953, hasil penyelidikan yang dilakukan oleh 2 sarjana Fakultas Paleoantropologi dan Teknik, Universitas Utah, menunjukkan bahwa suku bangsa Indian setempat belum pernah memakai batubara. Keadaannya sama seperti tambang tembaga di pulau itu, buruh-buruh tambang prasejarah itu juga memiliki cara dan teknik penambangan, memindahkan batubara ke tempat yang jauh. Hingga saat ini sejumlah besar medan tambang yang masih tetap diteliti dan mendapat perhatian ahli geologi serta ahli antropologi, ditemukan di dalam sebuah lapisan batu karang di tempat penggalian batu di Perancis.

Selama kurun waktu antara 1786-1788, medan penggalian batu tambang itu telah memberikan sejumlah besar batu kapur untuk membangun kembali gedung pengadilan setempat. Antara lapisan batu di pertambangan itu disekat oleh lapisan lumpur dan pasir. Ketika para buruh tambang menggali sampai pada lapisan batu ke sebelas, muncul lagi selapis lumpur dan pasir. Ketika para buruh tambang membersihkan lumpur dan pasir, di luar dugaan mereka menemukan tonggak batu di dalamnya dan kepingan batuan yang pernah tergali. Penggalian dilanjutkan, dan yang lebih membuat mereka takjub adalah ditemukannya uang logam, dan tangkai kayu palu besi yang telah menjadi fosil serta perkakas kayu yang telah berfosil. Terakhir bahkan ditemukan sebuah papan kayu, panjang 2,5 meter, tebalnya 25 cm. Papan besar bersama dengan perkakas kayu lainnya juga telah menjadi fosil, bahkan telah merekah menjadi kepingan. Setelah kepingan disatukan, persis sebuah papan kayu yang digunakan oleh buruh tambang batu, sama persis dengan yang digunakan sekarang.

Di kedalaman 15 meter, di bawah batu kapur dan lumpur pasir yang sejarahnya telah ratusan juta tahun, mengapa bisa bersembunyi fosil peninggalan sejarah yang serupa dengan perkakas pertambangan zaman modern? Masalah tersebut lebih membuat orang sulit memahami saat ini dibanding ketika menemukannya.

Usaha pertambangan prasejarah dan wujud peninggalan sejarah lainnya yang tidak diketahui, dengan semakin banyaknya pembuktian baru secara arkeologis menunjukkan kepada semua orang, bahwa masa dimulainya sejarah peradaban harus secara luas dikembangkan ke depan. Namun, budaya seperti ini belum bisa terus berlangsung, sehingga meninggalkan kehampaan. Atau, inikah penyelidikan cermat sesungguhnya yang harus kita lakukan.

(Sumber: Buku Prehistoric Civilization: Inspiration for Mankind)

Teknologi Teleportasi di Zaman Nabi Sulaiman


Catatan sejarah mengenai pertemuan antara Nabi Sulaiman dengan Ratu Saba’ menjadi jelas dengan penelitian yang dilakukan negeri tua Saba’ di Yaman Selatan. Penelitian yang dilakukan ter-hadap reruntuhan mengungkapkan bahwa seorang “ratu” pernah hidup di kawasan ini antara tahun 1000-950 SM dan melakukan perjalanan ke utara (ke Yerusalem). Nabi Sulaiman mencoba menunjukkan kekuatan kepada Ratu Kerajaan Saba’ ini. Beliau meminta salah seorang asistennya untuk membawa singgasana Ratu Balqis dari Kerajaan Saba’ di Yaman ke Palestina, sebelum pemiliknya tiba.
Berkatalah seseorang yang mempunyai ilmu Al-Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. (QS An-Naml [27]:40.

Allah SWT mengabadikan kisah ini dalam QS. An-Naml [27] ayat 38-44. Dari kitab Tafsir Rahmat oleh H Oemar Bakry halaman 741, menerangkan ayat 38 s/d 44 dalam empat pokok bahasan. Marilah kita kutip dua dari empat pokok bahasan tersebut. Pertama: Ayat-ayat ini melanjutkan kisah Nabi Sulaiman dengan Ratu Bulqis. Setelah Sulaiman menolak hadiah yang disampaikan Balqis, ia menyuruh utusan itu pulang kembali dean memberikan peringatan akan menyerang Kerajaan Balqis. Sulaiman telah memberi contoh bahwa upeti (hadiah) lebih baik tidak diterima. Upeti (hadiah) sering tidak jujur tujuannya. Ada udang di balik batu. Demikianlah suatu iktibar bahwa upeti (hadiah) itu menutupi keadilan dan kebenaran. Kedua: Sulaiman yakin sang Ratu akan datang menghadap. Sebelum ia datang Sulaiman meminta agar singgasana sang Ratu dipindahkan ke istananya. Ada seseorang dengan rahmat Allah, sanggup memindahkan singgasana itu dalam sekejap mata. Itu adalah mukjizat yang harus kita percayai. Lebih dari itu Allah sanggup menciptakan.

Menurut (Tauhid Nur Azhar & Eman Sulaiman, dalam bukunya Ajaib Bin Aneh: 52), pemindahan tahta Ratu Balqis dari Yaman ke Palestina yang berjarak sekitar 1500 mil ini dapat disebut quantum teleportation, yaitu proses pemindahan suatu benda dengan memanfaatkan keacakan tempat tanpa terkena jarak. Bagaimana hal ini terjadi?

Menurut Albert Einstein, kecepatan tertinggi dalam dunia relatif adalah kecepatan cahaya yang berjarak tempuh 299,792,458 meter/detik. Seandainya semua partikel dapat diubah menjadi kecepatan cahaya, kecepatan tempuhnya pun akan menyamai kecepatan cahaya.

Permasalahannya, apakah seseorang itu bisa mengubah karakter dirinya menjadi karakter menyerupai cahaya? Rupa-rupanya asisten Nabi Sulaiman ini memiliki kemampuan untuk mentransformasi karakter partikel singgasana Ratu Balqis.

Ada dua cara yang mungkin ia lakukan-sebetulnya masih menjadi hipotesis para ahli fisika. Pertama, dipapari medan magnet yang sangat kuat sehingga semua partikel singgasana tersebut berubah karakter. Contoh konkretnya terlihat dalam proses fusi nuklir dan cahaya matahari. Di dalamnya terdapat reaksi fusi yang melibatkan energi sangat kuat. Prinsip ini digunakan dalam teori quantum teleportation di film Star Trek. Mr. Spock (partikel-partikel selnya) diubah, dibuat berputar lebih cepat, didekoding dan ditransfer ke tempat tujuan. Sesampai di sana, ia di-encoding sehingga bisa utuh kembali. Hal yang sulit dilakukan adalah bagaimana proses meng-encoding dan menyadikan tersebut dilakukan, sehingga tidak terjadi perubahan
struktur pada benda yang dikirimnya. Itulah kelebihan teknologi pada zaman Nabi Sulaiman.

Cara kedua, asisten Nabi Sulaiman ini mampu memasuki sebuah dimensi di mana ruang dan waktu tidak lagi menjadi pembatas. Mungkin, inilah yang dinamakan dimensi malaikat. Dengan cara ini, suatu benda bisa berpindah dan dipindahkan tanpa terhalang jarak dan waktu. Agar bisa memasuki dimensi ini, boleh jadi ada kata kunci atau password untuk membukannya. Password ini sampai sekarang belum kita temukan. Namun, kita tak berasumsi bahwa gerbang dimensi itu ada pada persepsi. Artinya, keyakinan atau persepsi, kita menyebutnya kualitas keimanan, bisa membawa seseorang, memasuki dimensi yang tidak terkait oleh jarak dan waktu. Wallaahu a’lam.

Sebagai catatan. Pada tahun 1993, ide tentang teleportasi berpindah dari ranah fiksi ilmiah ke dalam dunia nyata. Ini terjadi ketika fisikawan Charles bennet dan tim peneliti dari IBM mengkonfirmasikan bahwa teleportasi kuantum adalah mungkin, tapi hanya jika objek asli yang dipindahkan di hancurkan. Pencerahan ini pertama di singgung oleh Bennet pada saat annual meeting American Physical Society (APS) pada Maret 1993, diikuti dengan tulisannya tentang Physical review letters pada tanggal 29 Maret 1993. Sejak saat itu, eksperimen menggunakan photons telah membuktikan bahwa teleportasi kuantum adalah mungkin.

Pada tahun 1998, ahli fisika di California Institute of technology (Caltech), bersama dengan tim dari eropa, mengubah ide IBM menjadi kenyataan dengan sukses men-teleportasikan photon, partikel energi yang dalam cahaya. Grup Caltech berhasil membaca struktur atom dari photon, mengirimkan informasi ini melewati 3,28 kaki (kira-kira 1 meter) kabel koaksial dan menciptakan replikanya. Sesuai perkiraan, photon asli tidak lagi eksis setelah replica di buat.

Eksperimetn selanjutnya, tim Caltech berhasil mengatasi prinsip ketidakpastian Heisenberg, rintangan terbesar dalam teleportasi objek yang lebih besar dari photon. Prinsip ini mengatakan bahwa anda tidak dapat mengetahui lokasi dan kecepatan partikel secara bersama-sama. Tapi jika anda tidak dapat mengetahui posisi suatu partikel, lalu bagaimana anda men-teleportasikannya? Untuk men-teleportasikan photon tanpa melanggar prinsip Heisenberg, ahli fisika Caltech menggunakan sebuah fenomena yang di sebut Entanglement.

Teleportasi adalah proses untuk menguraikan sebuah objek menjadi atom dan menyusunnya kembali di tempat lain. Pada Juni 2002 lalu, seorang ahli fisika Australia, Ping Koy Lam, melakukan teleportasi sinar leser. Sinar leser yang terdiri atas miliyaran foton, oleh Lam diukur kecepatan pertikel, bentuk, dan polarisasinya, untuk kemudian dibentuk ulang menggunakan sekumpulan foton di tempat lain. Lam meramalkan bahwa lima tahun ke depan, seseorang bisa melakukan teleportasi atom atau molekul. Lalu, bagaimana dengan teleportasi manusia? Cerita akan lain. Pasalnya, tubuh manusia terdiri tas 10 pangkat 28 molekul atom atau lebih dari satu triliun atom, sehingga sangat sulit diuraikan untuk kemudian di susun kembali di tempat lain, walaupun hal ini bisa saja terjadi.

http://zilzaal.blogspot.com/2013/02/teknologi-teleportasi-di-jaman-nabi.html