Harian
Republik Spingfield, Illinois pada tahun 1851 melaporkan, ada seorang
pedagang yang bernama Hiram de Witt membawa pulang sebuah sepuh emas
batuan kristal seukuran telapak tangan manusia dari California. Ketika
ia memperlihatkan batu itu pada temannya, batu itu tergelincir dari
tangannya, jatuh ke bawah dan pecah, di tengah-tengah batu tersebut,
mereka menemukan sebuah paku besi persegi, sedikit terkikis, tetapi
sangat lurus, punya kepala yang sempurna. Batu kristal itu diperkirakan
telah berusia 1 juta tahun lamanya.
(Erabaru.or.id) - Pada tahun
1865, pertambangan Abbey di kota Treasure, Nevada, ditemukan sebuah
bekas baut besi yang berukuran 2 inci di dalam sebuah batu lonjong. Baut
besi itu sejak awal telah dioksidasi, namun dari teraan batu lonjong
tersebut tetap dapat diketahui bentuk bautnya. Melalui deteksi, batu
tersebut diperkirakan dibuat pada zaman prasejarah yakni 21 juta tahun
yang lalu.
Lebih awal 20 tahun dibanding baut besi itu, tahun
1844, sebuah laporan yang diumumkan Sir David Brewster di lembaga ilmu
pengetahuan Inggris telah menimbulkan kegemparan. Di utara Inggris, di
tambang batu Kindgoodie dekat Inchyra tergali sebuah batu pasir, sebuah
paku yang jelas buatan manusia setengahnya tertanam di dalam. Paku itu
sudah terkorosi, namun masih bisa dibedakan. Batu pasir ini setelah
dipastikan paling tidak usianya telah 40 juta tahun
Selain
komponen logam yang sederhana, juga ada sejumlah perhiasan logam
ditemukan. Misalnya, pada tanggal 9 Juni 1891, ada seorang wanita di
kota Morrisonville, Illinois, Amerika Serikat, ketika ia membawa sekop
batu bara ke dalam rumahnya, sebuah batu bara besar hampir merekah, dari
dalam batubara tersebut jatuh sebuah rantai emas. Rantai tersebut
panjangnya kurang lebih 10 inci, mengandung 8 karat mas, digambarkan
halus dan indahnya bagaikan produk bermutu tinggi barang-barang antik.
Para arkeolog merasa yakin bahwa rantai tersebut bukan sengaja terbenam
ke dalam batubara: Sebab sebagian batubara masih melekat di atas rantai,
dan bagian yang terlepas dengan batubara tetap disertai stamp di dalam
batu bara semula. Batubara tersebut ditaksir telah berusia 300 juta
tahun sejarahnya.
Peristiwa
yang sama terjadi di sebuah pabrik elektronik di kota Thomas, Oklahoma.
Tahun 1912, ketika 2 pekerja memasukkan sekop batubara ke dalam tungku
dinding untuk bahan bakar di pabrik. Sebuah batubara terlalu besar, para
pekerja menggunakan sebuah palu tempa dan memukulnya dengan keras,
ketika batubara merekah, mereka menemukan sebuah kuali besi terbungkus
di dalam. Dan ketika kuali besi itu dikeluarkan, batubara yang merekah
dua belah itu persis membentuk cetakan kuali besi itu. Dua pekerja
membubuhkan tanda tangan membuktikan telah menemukan benda itu. Melalui
pemeriksaan beberapa ahli, mendapati bahwa benda yang terbungkus dalam
batubara tersebut adalah kuali yang terbentuk sejak 325 juta tahun
silam.
Selain
itu, di bagian teknik peleburan, di lereng sebuah gunung di Afrika,
para buruh tambang menemukan ratusan logam bola, dan lapisan tempat
bola-bola logam tersebut menurut pembuktian dengan bahan-bahan kurang
lebih telah berumur 2,8 miliar tahun. Alur lekukan yang mengelilingi
bola besi sangat halus, ahli teknik pembuatan besi menganggap sangat
sulit untuk dijelaskan bahwa itu adalah pembentukan proses alamiah.
Temuan yang serupa tidak terhitung banyaknya. Bila kita memadukan
beberapa temuan arkeolog berikut ini, maka tidak sulit untuk dipahami
bahwasannya manusia prasejarah juga memiliki budaya yang mirip dengan
kita, menggunakan penambangan untuk memurnikan pengolahan logam menjadi
barang kerajinan tangan.
Industri Pertambangan Kuno
Pada
tahun 1968 lalu, seorang arkeolog Uni Soviet menemukan sebuah bekas
pabrik metalurgi prasejarah di Republik Armenia. Dunia arkeologi secara
bulat berpendapat, bahwa itu merupakan temuan terbesar hinga saat ini,
pabrik metalurgi yang paling kuno, paling tidak telah berumur 5.000
tahun.
Di sini, suku bangsa tertentu yang belum diketahui pernah
menggunakan dua ratusan tanur peleburan untuk melebur, memroduksi,
seperti misalnya: vas bunga, pedang dan tombak, cincin, serta produk
seperti gelang. Logam yang dilebur mereka seperti: tembaga, isi pensil,
seng, besi, emas, timah, mangan (kimia) dll. Ketika melebur, pekerja
memakai sarung tangan dan masker penyaring. Yang paling membuat kagum
adalah tang baja. Berdasarkan tes laboratorium, kadar baja tersebut
dibuat secara bersama oleh lembaga riset ilmu pengetahuan eks Uni
Soviet, Amerika, Inggris, Perancis, dan Jerman. Wartawan Perancis, Weda
di majalah Science and Life menulis: "Semua temuan ini menunjukkan,
bahwasannya benda itu dibangun oleh tokoh berpandangan luas pada
permulaan budaya manusia. Pengetahuan melebur mereka berasal dari
warisan zaman purbakala yang masih belum kita ketahui. Pengetahuan ini
dapat dinilai sebagai 'ilmu pengetahuan' dan 'industri' .
Tahun
1969 dan 1972, di dalam lingkungan perbatasan Swaziland, Afrika,
ditemukan puluhan tempat tambang zaman batu awal saat menambang biji
besi merah. Tambang besi di Afrika itu, pernah ditambang pada 43 ribu
tahun lalu, semua ini terdeteksi dengan menggunakan cara ilmiah.
Di
sebuah pulau di Amerika, arkeolog Amerika menemukan sumur tambang
tembaga prasejarah bahkan suku bangsa Indian setempat tidak tahu kapan
dimulainya sumur tambang tersebut. Ada indikasi menunjukkan, bahwa
industri tambang prasejarah telah menambang ribuan ton tambang tembaga,
namun tempat sumur tambang itu tidak ditemukan adanya jejak manusia yang
pernah menetap lama di tempat tersebut.
Yang paling aneh adalah
temuan buruh tambang di industri tambang Utah, AS. Tahun 1953, di luar
dugaan tergali lorong tambang yang telah ada sebelumnya, padahal dalam
sejarah penambangan batubara di tempat itu tidak ditemukan catatannya.
Batubara yang tersisa di dalamnya telah teroksidasi, tidak ada nilai
jual lagi. Jelas, masanya telah lama sekali. Agustus 1953, hasil
penyelidikan yang dilakukan oleh 2 sarjana Fakultas Paleoantropologi dan
Teknik, Universitas Utah, menunjukkan bahwa suku bangsa Indian setempat
belum pernah memakai batubara. Keadaannya sama seperti tambang tembaga
di pulau itu, buruh-buruh tambang prasejarah itu juga memiliki cara dan
teknik penambangan, memindahkan batubara ke tempat yang jauh. Hingga
saat ini sejumlah besar medan tambang yang masih tetap diteliti dan
mendapat perhatian ahli geologi serta ahli antropologi, ditemukan di
dalam sebuah lapisan batu karang di tempat penggalian batu di Perancis.
Selama
kurun waktu antara 1786-1788, medan penggalian batu tambang itu telah
memberikan sejumlah besar batu kapur untuk membangun kembali gedung
pengadilan setempat. Antara lapisan batu di pertambangan itu disekat
oleh lapisan lumpur dan pasir. Ketika para buruh tambang menggali sampai
pada lapisan batu ke sebelas, muncul lagi selapis lumpur dan pasir.
Ketika para buruh tambang membersihkan lumpur dan pasir, di luar dugaan
mereka menemukan tonggak batu di dalamnya dan kepingan batuan yang
pernah tergali. Penggalian dilanjutkan, dan yang lebih membuat mereka
takjub adalah ditemukannya uang logam, dan tangkai kayu palu besi yang
telah menjadi fosil serta perkakas kayu yang telah berfosil. Terakhir
bahkan ditemukan sebuah papan kayu, panjang 2,5 meter, tebalnya 25 cm.
Papan besar bersama dengan perkakas kayu lainnya juga telah menjadi
fosil, bahkan telah merekah menjadi kepingan. Setelah kepingan
disatukan, persis sebuah papan kayu yang digunakan oleh buruh tambang
batu, sama persis dengan yang digunakan sekarang.
Di kedalaman 15
meter, di bawah batu kapur dan lumpur pasir yang sejarahnya telah
ratusan juta tahun, mengapa bisa bersembunyi fosil peninggalan sejarah
yang serupa dengan perkakas pertambangan zaman modern? Masalah tersebut
lebih membuat orang sulit memahami saat ini dibanding ketika
menemukannya.
Usaha pertambangan prasejarah dan wujud peninggalan
sejarah lainnya yang tidak diketahui, dengan semakin banyaknya
pembuktian baru secara arkeologis menunjukkan kepada semua orang, bahwa
masa dimulainya sejarah peradaban harus secara luas dikembangkan ke
depan. Namun, budaya seperti ini belum bisa terus berlangsung, sehingga
meninggalkan kehampaan. Atau, inikah penyelidikan cermat sesungguhnya
yang harus kita lakukan.
(Sumber: Buku Prehistoric Civilization: Inspiration for Mankind)
Saturday, August 10, 2013
Perkakas Logam Zaman Prasejarah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment