Adinegoro Artwork Studio

All about design.

Desktop Themes

All about desktop themes, rainmeter, skins, ETC.

Design Service

I'll design all kind of things by request.

Knowledge

All kind of knowledge.

Just Words

Just some of beautiful words.

Thursday, September 3, 2015

Contoh Macam Surat Niaga

Contoh-Contoh Macam Jenis Surat Niaga - Mengawali pagi ini, saya akan mencoba berbagi sebuah postingan yang berkenaan dengan Surat Niaga. Mendengar kata Niaga berarti tidak jauh dari kegiatan jual beli, baik jual beli barang maupun jasa. Sebelum kita ke inti dari postingan ini tentang Contoh Surat Niaga, terlebih dahulu kita review sedikit tentang pengertian dari Niaga.

Apa itu Niaga?

Niaga atau berniaga merupakan kegiatan jual beli barang maupun jasa antara penjual maupun pembeli dengan tujuan penjual mendapatkan keuntungan dan pembeli memperoleh kepuasan atas barang/jasa yang dibeli.

Apa itu Surat Niaga?

Surat Niaga ialah surat yang berhubungan dengan kegiatan perniagaan/jual beli barang maupun jasa antara pengirim (penjual) dan alamat tujuan (pembeli).

Jenis-Jenis Surat Niaga

Berdasarkan dari isi surat, Surat Niaga dapat dibagi kedalam beberapa jenis, antara lain:

1. Surat Perkenalan

Surat yang dikirimkan penjual kepada calon pembeli dengan tujuan memperkenalkan produk (barang/jasa) yang dijual. Dengan kata lain surat ini merupakan surat promosi. Format Surat Perkenalan Produk bisa Anda lihat pada postingan kami yang berjudul Contoh Surat Perkenalan Produk Perusahaan.

2. Surat Permintaan Penawaran

Surat yang dikirim oleh calon pembeli kepada penjual yang berisi tentang permintaan agar penjual mengirimkan surat penawaran terhadap suatu produk. Surat ini dapat dibuat atas inisiatif sendiri atau karena sebelumnya telah melihat surat perkenalan dari penjual sehingga tertarik akan barang/jasa yang dijual. Inti dari isi surat ini ialah meminta penjelasan secara rinci terkait dengan produk yang dijual, seperti nama produk, harga, cara pembayaran, cara penyerahan/pengiriman serta hal-hala lain yang dianggap penting. Format surat permintaan penawaran dapat Anda lihat pada postingan Contoh Surat Permintaan Penawarang Barang.

3. Surat Penawaran

Surat yang dikirim oleh penjual kepada calon pembeli yang bertujuan menawarkan suatu produk. Isi pokok dari surat penawaran ialah menyampaikan secara rinci informasi tentang produk yang ditawarkan, yaitu berupa kualifikasi produk, cara pembayaran, harga dan lain-lain. Apabila surat ini merupakan jawaban dari surat Permintaan Penawaran dari pembeli, maka isinya harus mengacu pada informasi yang diminta oleh pengirim Surat Permintaan Penawaran (Calon Pembeli). Contoh Surat Penawaran Barang.

4. Surat Pesanan

Surat yang dibuat dan dikirm oleh calon pembeli kepada penjual yang isinya meminta atau memesan produk yang akan dibeli. Surat ini boleh saja dibuat karena kebutuhan, ataupun karena sebelumnya sudah menerima surat penawaran dari penjual. Isi pokok yang dari surat ini ialah menyebutkan nama produk, harga produk, cara pembayaran dan lain-lain. Untuk melihat Format dari Surat Pemesanan Barang ini, silahkan kunjungi postingan Contoh Surat Pemesanan Barang.

5. Surat Pemberitahuan Pengiriman Barang

Surat ini dibuat dan dikirim oleh penjual sebagai bentuk jawaban atas pesanan pembeli yang berisi tentang pemberitahuan bahwa pesanan disetujui dan siap untuk dikirim. Disamping sebagai pemberitahuan, surat ini juga berguna agar pembeli dapat mempersiapkan diri dalam menerima barang pesanan tersebut. Surat ini biasanya hanya dibuat dalam pengiriman barang partai besar dan jauh. Isi dari surat ini yaitu penjelasan tentang jenis barang serta jumlahnya, alat angkut yang digunakan serta perkiraan barang akan sampai ke tempat pembeli. Jika diperlukan agar lebih jelas dilampiri dengan dokumen-dokumen pengiriman, asuransi dan packing list. Contoh Surat Pemberitahuan Pengiriman Barang.

6. Surat Pengaduan

Surat ini dibuat dan dikirim oleh pembeli karena adanya masalah yang terjadi dengan produk yang diterimanya. Masalah ini biasanya timbul karena adanya ketidaksesuaian antara pesanan dengan barang yang diterima. Misalkan barang rusak, jumlah atau kualitas yang tidak sesuai dan lain sebagainya. Isi surat pengaduan memuat beberapa hal dibawah ini:
- Pernyataan tentang telah diterimanya barang yang dipesan
- Pernyataan maaf atas adanya ketidaksesuaian
- Usulkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut
- Bila dipandang perlu nyatakan belum dapat memenuhi kewajiban sesuai pesanan, sebelum masalah diselesaikan. Contoh Surat Pengaduan Barang.


7. Surat Jawaban Pengaduan

Apabila penjual menerima surat pengaduan harus secepatnya ditindaklanjuti dengan menjawab surat tersebut. Isi dari surat ini antara lain:
- Ucapkan terima kasih atas surat pengaduan yang telah dikirmkan
- Sampaikan penyesalan atas masalah yang terjadi serta alasannya
- Berikan keputusan dalam memecahkan masalah tersebut
- Apabila masalah terjadi diluar tanggung jawab penjual, berikan saran agar pembeli dapat mengurusnya dan siap memberikan bantuan bila diperlukan
- Yakinkan pembeli bahwa masalah tersebut tidak akan terjadi lagi di waktu mendatan.


Contoh dari surat ini bisa Anda lihat pada postingan Contoh Surat Jawaban Pengaduan Barang.

8. Surat Pengiriman Pembayaran

Surat ini hanya dibuat apabila pembayaran dilakukan tidak secara cash pada saat produk/barang diterima oleh pembeli atau dibayarkan secara langsung setelah pembeli menerima kiriman produk seperti yang dipesannya dan tidak ada masalah dengan produk tersebut, maka dia wajib melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Poin penting yang perlu dicantumkan dalam surat ini yaitu:
- Hubungkan dengan surat pesanan dan pemberitahuan pengiriman barang. Apabila sebelum pengiriman pembayaran, pembeli mengajukan pengaduan maka hubungkan juga surat jawaban pengaduan bila ada
- Menyebutkan jumlah uang yang sudah dibayarkan
- Penjelasan mengenai cara pembayaran
- Lampiran bukti pembayaran
- Apabila tidak bisa membayar secara penuh kemukakan alasannya


Contoh dari surat ini bisa Anda lihat di postingan  Contoh Surat Pengiriman Pembayaran Barang/Produk

9. Surat Penagihan

Surat ini dibuat dan dikirim oleh penjual kepada pembeli karena pembeli sampai batas waktu yang telah disepakati sebelumnya belum juga membayar/melunasi kewajibannya atau dengan bahasa lain pembeli masih berutang kepada penjual. Isi pokok dari surat ini adalah meminta pembeli untuk segera melunasi/membayar utangnya. Hal yang perlu dicantumkan dalam surat ini ialah:
- Bukti bahwa pembeli belum membayar/melunasi utangnya
- Hubungkan dengan surat pesanan atau pengiriman barang dan faktur
- Ingatkan bahwa tanggal jatuh tempo sudah lewat
- Jumlah utang yang belum dibayar
- Akhiri surat dengan penuh harapan agar pembeli segera membayarnya dalam batas waktu


Apabila melebihi 2 minggu setelah batas waktu yang diberikan belum juga dibayar, maka penjual dapat membuat surat penagihan kedua. Dan jika penagihan kedua juga tidak mendapat reaksi dari pembeli, maka dapat dilayangkan surat penagihan ketiga. Bila penagihan ketiga juga tidak mendapatkan tanggapan, maka penjual dapat melayangkan penagihan keempat yang isinya disertai ancaman bahwa bila sampai batas waktu tertentu tidak juga diselesaikan, permasalahan ini akan dibawa ke pengadilan.

Contoh surat ini bisa anda baca di postingan saya yang berjudul Contoh Surat Penagihan Pembayaran Barang/Produk.

10. Surat Penangguhan Pembayaran

Surat ini dibuat dan dikirim oleh pembeli bisa karena inisiatifnya sendiri, atau karena adanya surat penagihan dari penjual. Isinya menyatakan sebagai berikut:
- Pernyataan/hubungkan bahwa pembeli telah menerima kiriman barang atau telah menerima surat penagihan
- Pernyatakan penyesalan karena adanya masalah sehingga belum dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan
- Mohonkan penjadwalan ulang dan cara pembayarannya
- Berjanji untuk segera melunasinya 


Surat ini dapat Anda lihat pada postingan saya yang berjudul Contoh Surat Penangguhan Pembayaran Barang/Produk.

11. Surat Jawaban Penangguhan Pembayaran

Surat ini hanya dibuat oleh penjual apabila pembeli mengirimkan surat penangguhan pembayaran. Isi suratnya adalah sebagai berikut:
- Penyampaian bahwa surat permohonan penangguhan telah diterima
- Apabila penjual dapat memahami permasalahan yang dihadapi oleh pembeli, nyatakan persetujuannya dan selanjutnya buat keputusan tentang cara pembayarannya. Namun jika penjual tidak dapat menyetujuinya, nyatakan dengan jelas alasannya
- Yakinkan bahwa permasalahan akan segera berakhir


Demikian Macam Contoh Surat Niaga yang bisa kami sajikan pada kesempatan ini, semoga sedikitnya bisa membantu Anda yang saat ini sedang membutuhkan referensi untuk membuat salah satu dari kesekian jenis surat niaga. Akhir kata terimakasih atas kunjungannya.
 
sumber: http://www.contohsurat123.com/2014/11/contoh-jenis-macam-surat-niaga.html

Contoh Surat Penawaran Barang ke Perusahaan

Isi pokok dari surat penawaran ini ialah untuk menjelaskan secara rinci informasi tentang suatu produk yang ditawarkan, yang meliputi informasi kualifikasi produk, harga, cara pemesanan, cara pembayaran dan lain-lain. Jika Surat Penawaran ini merupakan balasan dari Surat Permintaan Penawaran Barang yang dikirimkan oleh calon pembeli sebelumnya, maka isinya harus mengacu kepada informasi yang diminta oleh si pengirim Surat Permintaan Penawaran Barang tersebut (calon pembeli).
Untuk lebih jelasnya bagaimana membuat Surat Penawaran Barang tersebut, berikut saya bagikan contoh suratnya kepada Anda.
Contoh Surat Penawaran Barang ke Perusahaan I
Jakarta, 20 Februari 2015
Kepada Yth:
Toko Elektronik Sanjaya
Jl. Muhammad Jam No. 22 Banda Aceh
di
Tempat
Perihal: Penawaran Barang
Lampiran: 1 Buah Modul Rincian Barang dan Harga, 1 lembar Cara Pembelian dan Pembayaran.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat permintaan penawaran barang yang telah Anda kirimkan kepada kami, maka bersama surat ini kami menawarkan barang-barang yang tersedia pada Perusahaan Kami, berikut dengan rincian barang secara rinci, daftar harga, cara pembelian dan cara pembayarannya.
Untuk lebih jelasnya kami lampirkan beberapa lampiran sebagai penunjang penawaran kami kepada Toko Elektronik Sanjaya.
Berikut lampiran yang kami sertakan:
1. 1 Buah Modul Rincian Barang dan harganya
2. Cara Pembelian dan pembayaran
Demikian surat penawaran ini kami ajukan, atas perhatian dan kerjasamanya yang baik kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Manager Marketing PT ABC ELEKTRONIK
Suhardi, SE

Contoh Surat Penawaran Barang ke Perusahaan II
Surabaya, 30 April 2015
Kepada Yth
CV. ANUGERAH SEJAHTERA
Di-
Medan
Nomor   : 045/LTR/2015
Hal         : Penawaran Barang
Lamp.     : 1 Berkas
Dengan Hormat,
Dengan surat ini kami bermaksud memperkenalkan perusahaan kami PT. LESTARI, dengan alamat di Jln. Sekar Sari No. 34 Medan. Kami adalah perusahaan yang bergerak dibidang distributor properti rumah tangga dan telah bekerja sama dengan berbagai toko dan perusahaan yang bergerak dibidang properti.
Karena itu sesuai informasi yang kami peroleh, CV. ANUGERAH SEJAHTERA adalah perusahaan yang menjual berbagai macam properti yang sedang berkembang pesat dan membutuhkan pasokan properti dengan harga yang bersaing.
Sehubungan hal itu, kami mengajukan penawaran untuk menjadi pemasok properti untuk perusahaan dan toko-toko yang bapak kelola. Harapan kami, penawaran ini dapat terwujud dalam bentuk kerjasama sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak. Sebagai bahan perbandingan, silahkan bapak lihat di lampiran yang berisikan daftar harga produk properti yang kami sediakan. Jika perusahaan bapak berminat kami siap melakukan pembicaraan lebih lanjut.
Demikian surat penawaran ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami sampaikan banyak terima kasih.
Hormat kami,
PT. Lestari



Ikram Syahputra 
Manager Marketing

Demikian contoh surat yang bisa kami sajikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk Anda, khususnya bagi Anda yang saat sedang menyusun surat penawaran tersebut.

Tuesday, September 1, 2015

Menutup Aib diri Sendiri dan Orang lain

Menutup Aib diri Sendiri dan Orang lain

Oleh Ust. H. Zulhamdi M. Saad, Lc
 
Usai shalat ashar di masjid Quba, seorang sahabat mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beserta jamaah untuk menikmati hidangan daging unta di rumahnya. Ketika sedang makan, ada tercium aroma tidak sedap. Rupanya diantara yang hadir ada yang buang angin. Para sahabat saling menoleh. Wajah Rasulullah sedikit berubah tanda tidak senang. Maka tatkala waktu sholat maghrib hampir masuk, sebelum bubar, Rasulullah berkata: "Barangsiapa yang makan daging unta,  hendaklah ia berwudhu!". Mendengar perintah Rasulullah tersebut maka seluruh jamaah mengambil air wudhu. Dan terhindarlah aib orang yang buang angin tadi.
 
Aib adalah suatu cela atau kondisi yang tidak baik tentang seseorang jika diketahui oleh orang lain akan membuat rasa malu, rasa malu ini membawa kepada efek sikologi yang negatif jika tersebar.
 
Namun banyak kita dapati di tengah keseharian kita, pembicaraan dan obrolan itu sepertinya tidak asyik kalau tidak membicarakan aib, cacat dan kekurangan yang ada pada orang lain, padahal obrolan itu bukanlah perkara ringan dalam pandangan Islam.
 
Ajaran Islam melarang keras aib seseorang diceritakan, dan tidak boleh sekali-kali menyebarkan tentang apa atau bagaimana kondisi yang tidak baik tentang seseorang, bahkan islam mengajarkan untuk menutupinya. Allah berfirman dalam Surat Al Hujarat ayat 12 yang artinya:
 
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Wahai orang yang beriman dengan lisannya, tetapi tidak beriman dengan hatinya. Janganlah kamu mengumpat kaum muslimin dan janganlah mengintip aib mereka, maka barang siapa yang mengintip aib saudaranya, niscaya Allah akan mengintip aibnya dan siapa yang diintip Allah akan aibnya, maka Allah akan membuka aibnya meskipun dirahasiakan di lubang kendaraannya." (HR. at-Tirmidzi)
 
Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga melarang seseorang untuk membuka aib dirinya sendiri kepada orang lain, sebagaimana sabdanya: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu –padahal Allah telah menutupnya- dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya." (HR. Bukhori Muslim)
 
Sebaliknya, Rasulullah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang menutup aib saudara-saudara mereka, dengan menutup aib mereka di dunia dan akhirat, seperti dalam hadits shahih:  "Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, niscaya Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim)
Adapun aib yang ada pada seseorang bisa dibagi menjadi dua kategori:
Pertama, aib yang sifatnya khalqiyah, yaitu aib yang sifatnya qodrati dan bukan merupakan perbuatan maksiat. Seperti cacat di salah satu organ tubuh atau penyakit yang membuatnya malu jika diketahui oleh orang lain.
Aib seperti ini adalah aurat yang harus dijaga, tidak boleh disebarkan atau dibicarakan, baik secara terang-terangan atau dengan gunjingan, karena perbuatan tersebut adalah dosa besar menurut mayoritas ulama, karena aib yang sifatnya penciptaan Allah yang manusia tidak memiliki kuasa menolaknya, maka menyebarkannya berarti menghina dan itu berarti menghina Penciptanya. (Imam al Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin).
Kedua, aib berupa perbuatan maksiat, baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.  Maksiat yang dilakukan sembunyi-sembunyi juga terbagi menjadi dua:
Pertama: Perbuatan maksiat yang hanya merusak hubungannya secara pribadi dengan Allah seperti minum khamr, berzina dll. Jika seorang muslim mendapati saudaranya melakukan perbuatan seperti ini hendaklah ia tidak menyebarluaskan hal tersebut, namun dia tetap memiliki kewajiban untuk melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar. Imam Syafi’i berkata, “Siapa yang menasehati saudaranya dengan tetap menjaga kerahasiaannya berarti dia benar-benar menasehatinya dan memperbaikinya. Sedang yang menasehati tanpa menjaga kerahasiaannya, berarti telah mengekspos aibnya  dan mengkhianatinya." (Syarh Shahih Muslim, Imam an Nawawi).
Kedua: Perbuatan maksiat yang dilakukan sembunyi-sembunyi tapi merugikan orang lain seperti mencuri, korupsi dan lain sebagainya. Maka perbuatan seperti ini diperbolehkan untuk diselidiki dan diungkap, karena hal ini sangat berbahaya jika dibiarkan, karena akan lebih banyak lagi merugikan orang lain.
Sebuah kisah masyhur yang ditulis oleh Imam Ibnu Qudamah dalam kitab "Tawwabin" dapat dijadikan pelajaran bagi kita untuk menutup aib diri sendiri dan aib orang lain serta mengakuinya dihadapan Allah dengan bertaubat atas dosa tersebut.
Disebutkan bahwa pada zaman nabi Musa 'alaihis salam, Bani Israil ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan. Mereka pun berkumpul mendatangi Nabi mereka. Mereka berkata , "Wahai Kaliimallah, berdoalah kepada Rabbmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami." Maka berangkatlah nabi Musa 'alaihis salam bersama kaumnya menuju padang pasir yang luas bersama lebih dari 70 ribu orang. Mulailah mereka berdoa dengan kondisi yang lusuh penuh debu, haus dan lapar.
Musa berdoa, "Wahai Tuhan kami turunkanlah hujan kepada kami, tebarkanlah rahmat-Mu, kasihilah anak-anak dan orang-orang yang mengandung, hewan-hewan dan orang-orang tua yang rukuk dan sujud."
Setelah itu langit tetap saja terang benderang, matahari pun bersinar makin kemilau. Kemudian Musa berdoa lagi, "Wahai Tuhanku berilah akmi hujan". 
Allah pun berfirman kepada Musa, "Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat sejak 40 tahun yang lalu. Keluarkanlah ia di depan manusia agar dia berdiri di depan kalian semua. Karena dialah, Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian. "
Maka Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, "Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun, keluarlah ke hadapan kami, karena engkaulah hujan tak kunjung turun."
Seorang laki-laki melirik ke kanan dan kiri, maka tak seorang pun yang keluar di depan manusia, saat itu pula ia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud.
Ia berkata dalam hatinya, "Kalau aku keluar ke depan manusia, maka akan terbuka rahasiaku. Kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tak akan turun. "
Maka kepalanya tertunduk malu dan menyesal, air matanya pun menetes, sambil berdoa kepada Allah, "Ya Allah, Aku telah bermaksiat kepadamu selama 40 tahun, selama itu pula Engkau menutupi aibku. Sungguh sekarang aku bertobat kepada-Mu, maka terimalah taubatku. "
Belum sempat ia mengakhiri doanya maka awan-awan tebalpun bergumpal, semakin tebal menghitam lalu turunlah hujan.
Nabi Musa pun keheranan dan berkata, "Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, namun tak seorang pun yang keluar di depan manusia." 
Allah berfirman, "Aku menurunkan hujan karena seorang hamba yang karenanya hujan tak kunjung turun."
Musa berkata, "Ya Allah, Tunjukkan padaku hamba yang taat itu."
Allah berfirman, "Wahai Musa, Aku tidak membuka aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku, apakah Aku membuka akan aibnya sedangkan ia taat kepada-Ku?!"
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, cela dan dosa tertentu pada dirinya, maka suatu aib yang ada pada seseorang dapat dijadikan pelajaran bagi orang lain untuk dapat belajar dan memperbaiki diri agar tidak melakukan hal serupa yang akan menimpa dirinya dan orang lain akibat perbuatannya tersebut.
Maka beruntung dan berbahagialah orang yang disibukkan oleh aibnya sendiri dari disibukkan dengan aib orang lain. Begitulah Rasulullah Saw menyampaikan dalam sabdanya: "Berbahagialah orang yang disibukkan dengan aibnya sendiri, sehingga ia tidak sempat memperhatikan aib orang lain." (HR Al-Bazzar dengan Sanad hasan).
Sungguh indahnya ajaran Islam yang menuntun kita agar menjaga aib kita sendiri dan menjaga aib orang lain, dan terus berupaya memperbaiki diri. Wallahu a'lam bishowab.